Indonesia menorehkan berbagai kisah sejarah tentang pengorbanan,tanggung jawab,kisah haru sampai kepada kebahagiaan mutlak,Indonesia sempat terpuruk dengan penjajahan namun Indonesia pula mendapatkan kemerdekaan mutlak atas pengorbanan dan tumpah darah para pahlawan.ada beberapa kisah fakta yang mungkin kita tak ketahui serta menguak dibalik kemerdekaan Indonesia itu sendiri
1.Bambu Runcing Adalah Senjata Satu-satunya Bagi Para Pahlawan
Dibandingkan dengan senjata penjajah dikala itu,senjata bambu runcing hanyalah sebagai alat peggelitik bagi para penjajah,namun dengan senjata bambu runcing pula para penjajah dapat ditaklukkan yang kemudian Indonesia memperoleh kemerdekaan mutlak pada saat itu juga.
2.Naskah Asli Teks Proklamasi Tidak Menjadi Draft Yang Disimpan Pemerintah
Naskah teks proklamasi yang dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sekaligus menjadi saksi kemerdekaan Indonesia ternyata sempat hilang dan tidak disimpan oleh pemerintah.
Naskah tersebut ditemukan oleh seorang wartawan yang bernama BM Diah di keranjang sampah. Setelah naskah tersebut di salin, BM Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Suharto pada tahun 1992 setelah menyimpannya selama 46 tahun.
3.Dokumentasi Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 Ternyata Berkah Kebohongan.
Saat setelah pembacaan teks proklamasi seorang fotografer Frans Mendoer merekam detik-detik sakral tersebut , Mendoer menyimpannya di bawah poho di halaman kantor harian Asia Raja. Lalu tentara Jepang ingin mengambil atau merampas negatif foto tersebut dan Mendoer berbohong kepada tentara jepang bahwa dia tidak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor (sebuah gerakan perjuangan).
Mendengar hal itu Jepang pun marah besar. Dan setelah Jepang pergi negatif itu diafdruk dan dipublikasikan secara luas. Bagaimana jika Mendoer saat itu tidak berbohong kepada tentara Jepang? Tentunya saat ini tidak bisa menyaksikan peristiwa sakral itu.
4.Seorang Mentri Kabinet Turut Menjadi Korban Penjajahan Belanda
Banyak rakyat yang menjadi korban kekejaman Belanda saat itu, bahkan seorang Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta yang bernama Soepeno tewas dalam tangan Belanda saat itu. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 24 Februari 1949 di tempat Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
No comments: