Emansipasi wanita bukan pertama kali terjadi didunia khususnya di Indonesia bahkan telah ada semenjak pemerintahan kerajaan itu masih berlaku,wanita-wanita tidak serta merta dianggap sebagai makhluk yang lemah.bahkan sejak dahulu kala wanita sudah dipercayai untuk memimpin suatu kerajaan dan melakukan perubahan besar yang tercatat dalam sejarah.
Kita telah mengenal banyak sekali raja-raja yang menguasai kerajaan nusantara di masa lalu. Sebut saja Ken Arok, Hayam Wuruk, Kertajaya, hingga Jayanegara. Semuanya adalah raja hebat di zamannya hingga sejarah terus mengenangnya. Di antara raja yang pernah memerintah kerajaan Nusantara, ternyata muncul figur wanita yang memerintah kerajaan dengan hebat.
Mereka jadi penguasa kerajaan Nusantara dengan gagah berani hingga berpuluh-puluh tahun. Bahkan dalam beberapa perang, mereka berhasil menekuk lutut hingga kerajaannya semakin berkembang dengan pesat. Inilah lima wanita hebat yang pernah menjadi raja dan menguasai kerajaan Nusantara di masa lalu.
1.Tribhuwana Wijayatunggadewi ( 1328 - 1351 )
Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit
Tribuwana Wijayatunggaldewi adalah pemimpin ketiga dari Kerajaan Majapahit. Ia menggantikan kakak tirinya, Jayanegara yang meninggal tanpa memiliki keturunan. Tribuwana memerintah Majapahit atas permintaan Gayatri sang ibu karena ia telah menjadi pendeta Buddha. Hal ini menimbulkan dugaan jika Tribuwana naik tahta untuk menggantikan Gayatri.
Meski demikian selama 23 tahun memerintah didampingi suaminya Cakradhara, Tribuana telah membuat Majapahit menjadi kerajaan yang maju. Ia berhasil memenangkan pertempuran di daerah Sadeng dan Keta. Selain itu, ada peristiwa penting saat pemerintahan Tribuana. Peristiwa itu adalah Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada saat dilantik menjadi seorang maha patih dan panglima perang.
2.Ratu Shima,Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ( 674 - 695 M ) Kerajaan Kalingga
Ratu Shima adalah seorang ratu yang memerintah wilayah Kerajaan Kalingga yang saat ini merupakan wilayah Jawa Tengah. Ratu ini memerintah kerajaan selama 60 tahun dari tahun 670 hingga 730 masehi. Saat menjadi ratu, ia merupakan figur yang menjunjung tinggi hukum di wilayahnya. Ia mengajarkan kepada rakyatnya agar selalu hidup dalam kejujuran sampai kapan pun.
Ia bahkan nyaris membunuh putranya sendiri yang secara tidak sengaja menyentuh kantong emas yang ditaruh di alun-alun. Kantong ini adalah ujian bagi seluruh rakyat Kalingga untuk berlaku jujur. Menyentuh saja maka tamat. Beruntunglah banyak anggota kerajaan yang memintakan maaf untuk pangeran hingga hanya kakinya saja yang dipotong.
3.Sri Isyana Tunggawijaya ( 947 M ) Kerajaan Medang
Sri Isyana Tunggawijaya adalah seorang raja perempuan yang naik tahta menjadi Raja Medang pada tahun 947 masehi. Ia menggantikan ayahnya yang bernama Empu Sindok yang sebelumnya memindahkan Istana Kerajaan Medang dari Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Sebelum mendapatkan kekuasaan, Sri Isyana Tunggawijaya menikah dengan seorang pria Bali bernama Sri Lokapala.
Informasi mengenai Kerajaan Medang tidaklah jelas. Tidak ada prasasti yang menunjukkan kapan berakhirnya pemerintahan. Namun, banyak ahli sejarah mengatakan jika Sri Isyana Tunggawijaya adalah seorang ratu yang hebat. Ia memerintah kerajaannya hingga terus berkembang dan kemudian digantikan putranya yang bernama Sri Makuthawangsawardhana.
4.Sutanah Nahrasiyah ( 1405 - 1428 M ) Kerajaan Samudera Pasai
Sutanah Nahrasiyah adalah seorang Ratu Kerajaan Samudra Pasai yang memerintah pada tahun 1405-1428 masehi. Ratu Nahrasiyah adalah putri dari Sultan Zainal Abidin Malikuldzahir yang turun tahta pada tahun 1405. Sejak memerintah, Sutanah Nahrasiyah telah membawa perubahan besar pada Samudra Pasai.
Salah satu perubahan yang mencolok adalah adanya penghormatan pada wanita. Ia memperjuangkan hak wanita yang kala itu masih sering dihapuskan. Selain masalah wanita di tangan ratu ini Samudra Pasai mulai banyak melakukan perdagangan dengan negara lain. Ia membuktikan jika kaum wanita bisa melakukan banyak hal yang hebat.
No comments: