Beberapa hari terakhir masyarakat terutama para orangtua dibikin resah dengan maraknya kabar penculikan anak dengan beragam modus di media sosial. Polri menyatakan informasi tersebut hoaks alias kabar bohong.
Beberapa hari terakhir masyarakat terutama para orangtua dibikin resah dengan maraknya kabar penculikan anak dengan beragam modus di media sosial. Polri menyatakan informasi tersebut hoaks alias kabar bohong.
Tim patroli siber Polri telah menelusuri kabar penculikan anak yang berkembang di masyarakat. Hasilnya, polisi menemukan enam kabar penculikan anak dan pencurian organ tubuh manusia. Lima di antaranya hoaks dan hanya satu yang diduga benar terjadi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, isu penculikan anak di media sosial tersebut dibuat oleh akun yang berbeda di waktu dan tempat berbeda pula. Foto maupun video yang digunakan tidak ada kaitannya dengan peristiwa penculikan.
"Foto yang dipasang dituliskan tentang penculikan anak dan pencurian organ tubuh sehingga menimbulkan rasa takut masyarakat," ujar Setyo.
Polisi kini tengah menyelidiki penyebaran isu penculikan anak yang cukup masif tersebut. Belum diketahui secara pasti apa motif pembuat isu dan penyebar hoaks penculikan anak dan pencurian organ tubuh manusia itu.
"Segera kita ungkap secara tuntas, termasuk penyebarnya," kata Setyo.
Berikut deretan hoaks penculikan anak dan fakta sebenarnya:
1. Viral penculikan anak di Pontianak pada Jumat 19 Oktober 2018. Pelakunya berhasil ditangkap dan diarak warga adalah hoaks.
Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa pencurian ponsel di Desa Cimpabuan, Kabupaten Bogor pada 16 Oktober 2018. Pelaku berinisial I mencuri ponsel di sebuah warung. Namun dia berhasil ditangkap warga setelah diteriaki maling oleh korbannya.
2. Viral penculikan anak di Cakung dan dikembalikan setelah tiga hari dengan kondisi mata sudah diambil pada Senin 21 Oktober 2018 adalah hoaks.
Faktanya, foto yang digunakan merupakan bocah SD yang meninggal dunia akibat kelelahan dan dehidrasi pada 20 Oktober 2018. Bocah tersebut sebelumnya bersepeda dengan teman-temannya dari Ujung Menteng-Marunda. Karena kehausan dan tak punya uang, korban minum air di kamar mandi milik Dinas Kebersihan DKI. Namun usai minum, dia tak sadarkan diri hingga meninggal dunia di rumah sakit.
3. Viral penemuan jasad bocah SD dengan kondisi organ dalam tubuh diambil di Kemayoran pada Rabu 24 Oktober 2018 adalah hoaks.
Faktanya, foto yang digunakan merupakan peristiwa penemuan jasad korban pemerkosaan dan pembunuhan di sebuah kebun sawit Dusun Rejosari, Tanjung Medan, Rokan Hilir pada 24 Oktober 2018. Pelaku bernama Hendri Limbong sudah ditangkap dan diproses di kantor polisi setempat.
No comments: