Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengeluh mahalnya biaya politik di Tanah Air. Sampai-sampai dia menciptakan program galang dana demi menyokong perjuangan politiknya di Pilpres 2019. Termasuk Pilkada serentak 2018, Prabowo tadinya mengungkap bahwa demi mengongkosi saksi di TPS, jagoannya di Pilgub Jawa Tengah, Sudirman Said hingga harus gadai rumah. Apalagi guna Pilpres 2019 tahun depan.

Bahkan Prabowo bercerita, sekarang mau usaha sulit. Oleh karena itu, dia membuka sumbangan kepada rakyat guna patungan. Saya sendiri gimana ya. Mau usaha susah, cari kredit enggak dikasih, jadi saya darurat minta pertolongan ke masyarakat," ucap Prabowo ketika menghadiri halalbihalal bareng DPD Gerindra Jawa Tengah, Sabtu (23/6).

Prabowo Angkat Suara Mengenai Penggalangan Dana Politik

ErtigaNews -  Diberitakan sebelumnya, penggalangan dana tadinya diumumkan oleh Prabowo melewati akun Facebook miliknya. Berdasarkan keterangan dari dia, berapapun yang disumbangkan rakyat paling berarti guna memuluskan perjuangan politiknya. Donasi tersebut, kata Prabowo, akan dipakai untuk menyokong berbagai kegiatan politik ketika Pemilu berlangsung. Seperti untuk menunaikan saksi-saksi di tempat pengambilan suara, sampai pekerjaan blusukan calon kepala wilayah atau kader Gerindra ke desa-desa.

"Kita perlu juga butuh ongkos untuk membayar santap saksi-saksi anda nanti pada hari pencoblosan," ujarnya. Prabowo menuturkan, pihaknya tidak mematok besaran pertolongan donasi dari masyarakat. Donasi berapa pun, menurutnya, bakal sangat menolong membantu perjuangannya dan Gerindra.

"Berapa besar pertolongan itu terserah kemampuanmu masing-masing, bila kau mampu mengirim 5 ribu rupiah, kami telah terima kasih. Kalau dapat kirim Rp 10 ribu, Rp 20 ribu dan selanjutnya bakal sangat-sangat berarti," ungkapnya.

"Bayangkan Rp 20 ribu bila disamakan ialah satu kotak cerutu atau dua buah mie instan. Dengan harga dua buah mie instan atau dengan harga satu kotak rokok, saudara-saudara sudah dapat mengubah masa mendatang bangsa," sambung Prabowo.