Densus 88 pulang melumpuhkan tersangka teroris, tak lama sesudah Aman Abdurrahman divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 22 Juni 2018. Para tersangka teroris tersebut dicokok di dua daerah. Karopenmas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal menuturkan, peristiwa kesatu terjadi di wilayah Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Terduga teroris berinisial M itu diselamatkan Densus pada Jumat 22 Juni 2018 pukul 15.00 WIB. M diperkirakan kuat menjadi bagian kumpulan Jamaah Ansaruh Daulah (JAD) Hargeulis, Indramayu, dan Subang. Benar, telah dilaksanakan penindakan hukum terhadap salah seorang tersangka pelaku teror di jalan Pamanukan dekat Gereja Bethel Indonesia atau bawah flyover Pamanukan," kata Iqbal lewat pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (22/6/2018). Namun Iqbal belum dapat meyakinkan kaitan serangkaian teror yang direncanakan M dengan vonis mati yang dijatuhkan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk teroris bom Thamrin Aman Abdurrahman.
Yang pasti, kata dia, dalam penangkapan itu, sebanyak benda riskan diamankan. "Ada pisau dan ransel isi bom," imbuh mantan kapolres Jakarta Utara ini. Usai dilumpuhkan, nyawa tersangka teroris tersebut tidak tertolong. Dia meninggal dunia dalam perjalanan mengarah ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Dibawa ke Kramatjati dan meninggal dalam perjalanan," ujar Iqbal. Selang sehari kejadian di Pamanukan, Densus bergerak dan meringkus seorang tersangka teroris di area Depok, Jawa Barat. Pelaku berinisial MM (38) ditangkap pada Sabtu 23 Juni 2018 selama pukul 09.30 WIB. TKP sedang di depan gang kontrakan Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat," kata Iqbal dalam keterangannya.
Aksi Teror Setelah Vonis Mati Aman Abdurrahman
ErtigaNews - Berdasarkan keterangan dari Iqbal, tersangka teroris MM adalah mantan deportan. Dia tergabung dalam kumpulan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD distrik Bogor, Jawa Barat. Terduga teroris diangkut dan diselamatkan oleh petugas dan bakal dikembangkan," jelas Iqbal. Di samping MM, Densus pun menembak mati dua tersangka teroris berinisial AS (29) dan AZW alias MRS (31). Kedua tersangka teroris tersebut disebut pernah mengekor pelatihan militer bareng Komandan ISIS guna wilayah Asia Tenggara asal Indonesia, Bahrumsyah.
Mereka disergap di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. "Penangkapan dilaksanakan pada saat dua-duanya berboncengan sepeda motor, sedang mengerjakan perjalanan," jelas Iqbal. Ia mengatakan, dalam proses penyergapan kedua tersangka teroris mengupayakan melawan. Mereka menyerang dan menakut-nakuti nyawa petugas dengan memakai pisau komando, pun senjata api jenis pistol. Sehingga petugas terpaksa mengerjakan upaya pelumpuhan yang menyebabkan kedua tersangka teroris meninggal dunia," Iqbal menandaskan. Karopenmas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal menuturkan, dari hasil penyelidikan, semua terduga teroris tersebut ditengarai akan menciptakan kacau Pilkada 2018. Mereka bakal melancarkan teror dalam pesta demokrasi tersebut.
Diduga merencanakan aksi amaliyah ketika pilkada serentak 27 Juni 2018," ungkap Iqbal soal tersangka teroris Subang lewat pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (22/6/2018). Berdasarkan keterangan dari dia, dari penangkapan M, pihaknya sukses mengamankan pisau dan ransel diperkirakan mengandung bom. Barang bukti pun diangkut ke Polda Jawa Barat untuk dicek lebih lanjut. Barang bukti yang diperkirakan bom sedang dilaksanakan analisa dengan memakai X-ray dan didiscrupter (diledakkan) oleh kesebelasan Jibom Brimob Polda Jabar," ujar Iqbal. Dia menuliskan, niat serupa pun akan dilaksanakan terduga teroris yang dicokok di Depok. Aksi itu dilafalkan akan dilakukan bareng kelompok lain.
Memiliki niat dan semangat untuk menyerahkan hadiah Pilkada Jabar 2018 dengan menunjukan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliyah bareng kelompok lainnya," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (23/6/2018). Densus 88 Antiteror Polri menciduk seorang tersangka teroris di depan gang kontrakan Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Pelaku diketahui merencananan teror ketika Pilkada Jabar 2018 berlangsung. Memiliki niat dan semangat untuk menyerahkan hadiah Pilkada Jabar 2018 dengan menunjukan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliah bareng kelompok lainnya," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (23/6/2018). Saat penangkapan tersangka teroris, petugas menyita barang bukti di antaranya satu unit sepeda motor dan suatu ponsel. "Pelaku Mantan deportan," Iqbal menandaskan
Polisi tidak menolak adanya akibat dari vonis mati yang dijatuhkan hakim untuk Aman Abdurrahman, terdakwa permasalahan bom Thamrin. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kepolisian telah siap dan siaga mengantisipasi segala teror yang bisa jadi direncanakan oleh semua pengikut Aman Abdurrahman untuk menjawab dendem. Bagi mengantisipasi urusan ini, satgas anti teror pun disusun di tiap Polda. Prinsipnya polri tetap mengantisipasi bahkan Pak Kapolri sudah memerintahkan sejumlah waktu lalu guna memperkuat dan menyusun satgas anti teror tiap-tiap polda," kata Setyo di kantornya, Jakarta, Jumat 22 Juni 2018.
Setyo menjelaskan, Satgas anti teror tersebut berkoordinasi langsung dengan kesebelasan Densus 88. Sel-sel istirahat atau simpatisan kumpulan JAD dan JAT mendapat perhatian khusus. Satgas anti teror tiap polda mengawasi seluruh sel-sel berhubungan JAD dan JAT. Jadi rekan yang terdapat di distrik ini kerja sama dengan Densus 88. Karena densus yang punya data lantas mereka bersinergi memantau yang terdapat di wilayah," jelas Setyo. Setyo menuturkan, tertangkapnya M di Pamanukan, Subang, adalahsalah satu buah dari pemantauan tersebut. Pemeriksaan terhadap tersangka pelaku teror terus diintensifkan. Pendalaman jaringan dan jumlah sel istirahat jadi destinasi pengungkapan. Nah ini laksana yang ditangkap sejumlah waktu kemudian semua tentu ada barang bukti. Ada kaitannya walaupun demikian anda masih kita pada saat diciduk abis tersebut pendalaman. Sejauh mana keterlibatan dan perannya," Setyo memungkasi.
You are here
Aksi Teror Setelah Vonis Mati Aman Abdurrahman
- Sunday 24 June 2018
- Posted by Unknown
- 0 Comments
Unknown
We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
No comments: