Sempat
diperkirakan tinggal di wilayah Pamulang Kota Tangerang Selatan, ternyata kakek
yang viral serupa Presiden ke dua Soeharto, menyangkal dirinyalah kakek yang
sedang di KRL.
Sebenarnya
yang potret di kereta menggunakan topi tersebut bukan saya, tapi telah
terlanjur viral jadi ya tidak apa- apa," kata Mas Koeswali Somadihardja
(70) saat didatangi di rumahnya di Komplek Permata Pamulang, Kecamatan
Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (2/6/2018).
Viral Sosok Bapak Tua Yang Mirip Soeharto
ErtigaNews - Meski
begitu, wajah, uban dan format rambutnya memang sangat serupa dengan mendiang
Soeharto. Bahkan, lelaki yang sehari-hari melulu di lokasi tinggal saja itu, menyatakan
sudah dibilang serupa Soeharto semenjak 2011.
"Dulu
masa-masa 1985, adik ipar saya pernah ngomong serupa dengan beliau. Lalu sejak itu
tidak sedikit yang bilang terang-terangan," kenangnya.
Mulai dari
petugas pom bensin, supir taksi, sampai saudagar kaki lima. Dibilang serupa
dengan Soeharto menurutnya tidaklah jadi masalah, karena selama ini sama sekali
tidak merugikannya. Bahkan, Koes
menyatakan bangga dibilang serupa dengan Presiden yang menjabat lebih dari 30
tahun itu. "Tidak masalah, terdapat suatu kehormatan hati juga,"
katanya.
Namun,
lantaran penyakit pengapuran yang dideritanya, membuatnya mesti tidak jarang
kali di rumah, tidak dapat kemana-mana. Kalaupun mesti melangkah, Koes sapaan
akrab lelaki tua ini, selalu memakai tongkat. "Ini
bermukim di lokasi tinggal putri saya sama dengan lima cucu," katanya.
Sebuah
potret seorang kakek seketika viral di media sosial. Bagaimana tidak, tampak dari
samping, sosoknya sangat serupa dengan mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto. Foto
tersebut kesatu kali diunggah oleh fotografer senior Arbain Rambey, Selasa
malam, 29 Mei 2018.
Sepintas
mata memandang, sosok lelaki paruh baya bertopi ini nampak laksana Soeharto.
Dari raut wajah sampai potongan rambut putihnya. Namun, dari
format fisik, kakek ini terlihat mempunyai tubuh yang lebih langsing dan tampak
lebih tinggi dikomparasikan dengan sosok mendiang Soeharto.
No comments: